Indikator asam-basa dibagi menjadi dua yaitu indikator buatan dan indikator alami. Indikator buatan contohnya adalah kertas lakmus, kertas lakmus terbagi menjadi dua yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Sedangkan contoh dari indikator alami adalah ekstrak dari tumbuhan atau umbi-umbian.
Pada video ke 7 ini adalah demonstrasi percobaan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa dari campuran dengan menggunakan indikator buatan yaitu, kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Pengguna diminta untuk menyimak dan memperhatikan penjelasan video 7 di bawah ini dengan baik.
Video 7 Mengidentifikasi sifat asam dan basa dari campuran dengan menggunakan indikator buatan
Pada indikator buatan yang berwujud padatan, salah satu contohnya adalah kertas lakmus. Kertas lakmus terbagi menjadi dua, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Untuk mengidentifikasi sifat larutan menggunakan kertas lakmus, kertas lakmus hanya perlu di celupkan atau diteteskan campuran yang akan di identifikasi. Berikut ini adalah karakteristik dari larutan yang bersifat asam, basa, dan garam:
Basa | Asam | Garam |
---|---|---|
Berasa pahit | Berasa asam | Berasa asin |
Bersifat alkalis atau licin saat dipegang | Bersifat korosif atau dapat merusak materi lain | Bersifat netral atau tidak merusak materi lain |
Dapat merubah warna kertas lakmus merah menjadi berwarna biru | Dapat merubah warna kertas lakmus biru menjadi berwarna merah | Tidak dapat mengubah warna kertas lakmus biru maupun kertas lakmus merah |
Indikator buatan terbagi menjadi dua wujud, yaitu wujud larutan dan wujud padatan. Salah satu contoh indikator buatan yang berwujud larutan adalah metil merah (MM). Metil merah dapat digunakan dengan cara mencampurkan metil merah ke dalam larutan atau campuran yang akan di identifikasi. Lalu ketika campuran tersebut berubah warna mejadi warna merah, ini menunjukkan campuran tersebut bersifat asam. Sedangkan ketika campuran tersebut berubah warna menjadi warna kuning, ini menunjukkan sifat dari campuran tersebut adalah basa.
Selain indikator buatan, untuk mengidentifikasi sifat dari larutan dapat digunakan indikator lain yaitu indikator alami dan indikator universal. Indikator alami terbuat dari ekstrak tumbuhan yang diambil dari bunga, umbi-umbian dan daun yang mudah untuk di dapatkan.